Memilih kode KBLI sangatlah penting ketika pengusaha sedang memulai usaha. Pasalnya, kode ini disusun untuk mengklasifikasikan bidang usaha. Di Indonesia, setiap bidang usaha memiliki pengaturan pemilik saham dan juga perizinan-perizinan yang diperlukan agar usaha dapat berjalan. Contohnya, tidak semua bidang usaha memperbolehkan saham PT PMA dimiliki oleh WNA. Ada beberapa bidang usaha yang membatasi kepemilikan saham oleh WNA di PT PMA sebesar 30% atau 70%. Biasanya batasan ini bergantung dengan seberapa pentingnya bidang usaha ini terhadap kelangsungan negara. Misalnya, bidang usaha energi atau pangan biasanya tidak memperbolehkan kepemilikan penuh saham PT PMA oleh WNA.
Adapun untuk perizinan, tidak semua bidang usaha yang sama memiliki perizinan yang sama. Tergantung dari tipe usaha apa yang ingin digarap oleh perusahaan, jenis izin yang diperlukan tentu akan berbeda. Biasanya perbedaan ini dilihat dari skala proyek dan kepentingannya. Misalkan, perusahaan yang bergerak di bidang restoran wajib mengajukan permohonan izin lingkungan dan kelaikan. Tanpa adanya perizinan-perizinan tersebut, maka restoran tersebut tidak akan diizinkan untuk beroperasi.
Persiapan Pembentukan Usaha
Sebelum pengusaha memilih kode KBLI, ada baiknya pengusaha sudah menyiapkan persyaratan lainnya. Salah satu persyaratan yang mendasar adalah struktur organisasi. Perlu diketahui bahwa di Indonesia, untuk membentuk sebuah perusahaan dibutuhkan minimal 2 orang sebagai pemegang saham. Salah satu pemegang saham juga dapat ditugaskan sebagai direktur utama yang bertanggung jawab atas operasional usaha.
Hal berikutnya yang harus dipersiapkan adalah rencana usaha. Pengusaha harus memiliki blueprint usaha dimulai dari jenis usaha apa yang ingin dijalankan sampai ke visi dan misi. Fungsi persiapan ini adalah untuk mempermudah proses pembentukan usaha, termasuk memilih kode KBLI. Perencanaan ini juga dapat digunakan oleh pengusaha sebagai pedoman dalam menjalankan usahanya.
Baca Juga: Alasan Untuk Memulai Startup
Satu lagi persiapan yang harus dilakukan sebelum memilih kode KBLI adalah mempersiapkan perencanaan keuangan. Dimulai dari modal awal sampai ke dana untuk darurat dan pertahanan usaha. Maka dari itu, penting bagi pengusaha untuk mengamati pasar juga agar dapat mengukur potensi usahanya. Jika sudah paham dan siap dengan usahanya, tahap berikutnya yang perlu dilakukan pengusaha adalah memilih kode KBLI.
Memilih Kode KBLI dan Caranya
Memilih kode KBLI mungkin terkesan sebagai suatu kegiatan yang memusingkan. Namun, sebenarnya hal ini dapat dengan mudah dilakukan pengusaha asalkan pengusaha mengetahui secara persis kebutuhannya. Contohnya, seorang pengusaha memutuskan untuk membuka toko. Di dalam kategori menjual barang melalui toko sendiri banyak sekali klasifikasinya. Apakah pengusaha ingin menjual makanan? Pakaian? Atau kebutuhan lainnya?
Perlu diketahui bahwa perbedaan klasifikasi ini dilakukan agar perizinan yang diperlukan lebih jelas. Contohnya, jika pengusaha ingin menjual makanan dan minuman, maka ada izin minimarket atau supermarket. Pengusaha harus menentukan lagi apakah lahan yang tersedia memenuhi persyaratan penjualan sebagai minimarket atau supermarket. Tidak hanya itu, jumlah modal yang perlu disiapkan juga tertera dalam KBLI.
Untuk mempermudah proses pemilihan kode KBLI, pengusaha juga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan notaris yang terpercaya. Notaris dapat memberikan saran dan arahan untuk membantu menentukan kode yang paling cocok. Berkonsultasi dengan notaris juga akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai persyaratan apa saja yang harus dipenuhi. Jadi, pengusaha dapat merencanakan usahanya dengan rapi.
Bingung mencari notaris yang dapat dipercaya? Kunjungi saja www.meso.co.id atau hubungi WhatsApp kami di 0812-1315-4189 untuk berbicara dengan Live Agent kami.